Lompat ke blok konten utama
Perawatan bayi yangbaru lahir
【Sebelum kehamilan】
Merubah cara hidup untuk mencegah kelahiran premature
Seperti minuman beralkohol,rokok,obat obatan. merubah gizi dan gaya kebersihan, mencegah kerja terlalu lelah, menjaga kegembiraan hatinya, diusahakan hamil di usia subur, mencegah kecederaan system kandungan, seperti: infeksi, keguguran secara sengaja dll.

Panduan Makanan untuk Ibu Hamil dan Menyusui
1.Para wanita yang sedang mempersiapkan kehamilan disarankan untuk menjaga kesehatan tubuh dan menjaga berat badan ideal. Jika Anda mempunyai pertanyaan seputar makanan untuk ibu hamil dan menyusui, silahkan menghubungi dokter atau ahli gizi.
2.
Berat badan : Para ibu hamil disarankan memperhatikan penambahan berat badannya. Idealnya, berat badan bertambah 10-14 kg. Selain itu, harap diperhatikan juga kecepatan penambahan berat badan ibu hamil. Tidak disarankan melakukan diet penurunan berat badan selama masa kehamilan.
3.
Kalori
(1)Berdasarkan Standar Kecukupan Gizi (DRIs) Taiwan, para ibu hamil dapat menambah 300 kalori setiap harinya dimulai dari triwulan kedua. Total kalori harian dapat disesuaikan dengan usia ibu hamil, aktivitas sehari-hari, kesehatan sebelum masa kehamilan dan pertambahan berat badan.
(2)Berdasarkan Standar Kecukupan Gizi (DRIs) Taiwan, para ibu menyusui dapat menambah 500 kalori setiap harinya.
4.
Protein
(1)Berdasarkan Standar Kecukupan Gizi (DRIs) Taiwan, para ibu hamil perlu menambahkan 10 gr protein dalam asupan makanannya dimulai dari triwulan pertama. Hal ini dikarenakan janin sedang berkembang. Sumber utama protein kebanyakan berasal dari protein yang mengandung Nilai Tinggi Biologis (High Biological Value, HBV) seperti produk olahan susu rendah lemak; berbagai produk olahan kedelai contohnya susu kacang kedelai, tahu, dan tahu kering; ikan, daging, serta telur.
(2)Selama masa menyusui, para ibu bisa menghasilkan rata-rata 850 ml air susu setiap harinya pada 2-3 bulan pertama setelah melahirkan. Air susu ibu (ASI) mengandung 1,1% protein, sedangkan setiap bayi mendapatkan 10 gr protein dari ASI. Oleh karena itu, para ibu menyusui disarankan menambah asupan protein hariannya sebanyak 15 gr dari sumber-sumber protein yang mengandung Nilai Tinggi Biologis.
5.
Para ibu hamil dan menyusui memerlukan tambahan asupan vitamin dan mineral, oleh karena itu mereka disarankan untuk mengonsumsi berbagai jenis makanan, termasuk sayur-sayuran dan gandum. Mereka juga disarankan untuk mengonsumsi bahan makanan alami dan tidak hanya memenuhi satu jenis nutrisi saja ataupun meminum suplemen mineral. Jika Anda membutuhkan tambahan mineral dan vitamin, silahkan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum membeli suplemen multivitamin yang beredar di pasaran.
6. Mineral
(1)Zat Kalsium : Ibu hamil dan menyusui memerlukan asupan zat Kalsium yang cukup. Rata-rata mereka membutuhkan 1.000 mg/hari untuk perkembangan janin dan bayi, serta kesehatan sang ibu. Makanan yang kaya Kalsium antara lain : susu rendah lemak, produk olahan susu, tahu, sayuran berwarna hijau gelap, dll.
(2)Zat Besi : Pada masa kehamilan, para ibu memerlukan zat besi lebih banyak dari biasanya. Mereka membutuhkan 15 mg/hari pada triwulan pertama dan kedua, serta hingga 45 mg/hari pada triwulan terakhir dan masa menyusui. Zat besi tersebut diperuntukan bagi ibu hamil dan janin dalam kandungannya. Nantinya jenis mineral ini akan disimpan dalam tubuh sang janin dalam jumlah besar dan akan digunakan setelah bayi berumur 4 bulan. Makanan yang kaya zat Besi antara lain seperti sayuran berwarna hijau gelap, daging merah, ati dan jeroan, kerang-kerangan, dsb.
(3)Zat Yodium : Kekurangan zat Yodium pada ibu hamil akan berpengaruh besar bagi perkembangan otak janin. Jika zat ini tidak dipenuhi saat dalam kandungan, para bayi tersebut akan tumbuh dengan lambat atau perkembangan saraf yang tidak sempurna, hingga bertambahnya resiko kematian pada bayi. Ibu hamil disarankan mengonsumsi 200 ug Yodium setiap harinya, sedangkan ibu menyusui membutuhkan 250 ug/hari. Beberapa makanan kaya Yodium contohnya nori, rumput laut, kerang-kerangan, sayuran hijau, telur, produk olahan susu, biji-bijian dsb. Rumput laut dan ganggang laut adalah bahan makanan yang mengandung banyak zat Yodium, selain itu bisa juga menggunakan garam beryodium.
(4)Zat Sodium : Jika mengalami darah tinggi atau kaki bengkak selama masa kehamilan, maka sebaiknya para ibu membatasi jumlah asupan zat Sodium.
(5)Zat Magnesium : Ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat Magnesium untuk mengurangi gejala pre-eklampsia atau keracunan kehamilan, serta menurunkan kemungkinan janin tidak berkembang sempurna. Dokter menyarankan ibu hamil mengonsumsi 355 mg/hari, sedangkan ibu menyusui membutuhkan 320 mg zat Magnesium setiap harinya. Zat ini banyak terdapat di daun sayuran hijau seperti bayam, bayam merah, kol, maupun dalam sereal, gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, dll.
(6)Zat Seng : Jika ibu hamil kekurangan zat Seng, maka dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat dan cacat bawaan lahir. Oleh karena itu, disarankan mengonsumsi zat Seng sebesar 15mg/hari. Bahan makanan hewani yang banyak mengandung zat mineral ini adalah antara lain ati, daging tanpa lemak, tiram, ikan, serta udang dan kepiting.
(7)Lain-lain : Asupan jenis mineral lainnya harus merujuk pada Standar Kecukupan Gizi (DRIs) Taiwan, serta tidak melebihi batas yang ditetapkan.
7. Vitamin
Ibu hamil dan menyusui memerlukan vitamin lebih banyak.
(1)Penambahan kebutuhan vitamin B1, B2, B6 dan B3 seiring dengan penambahan kebutuhan kalori dan protein. Vitamin B1 banyak terdapat pada biji gandum, kacang, daging tanpa lemak, ati, kedelai dan produk olahannya. Vitamin B2 kebanyakan terdapat susu, produk olahan susu dan gandum. Sementara itu, vitamin B6 terdapat pada berbagai jenis daging dan gandum utuh. Vitamin B3 banyak terdapat di ati, daging sapi, daging babi, daging ayam, ikan dan kerang, produk olahan susu, keju, beras coklat, semi-polished rice, ragi, jamur shiitake, nori, dll.
(2)Vitamin B12 : Kekurangan vitamin B12 pada ibu hamil dapat mengakibatkan cacat bawaan pada bayi. Para penganut vegetarian harus lebih memperhatikan kecukupan asupan vitamin ini. Bahan makanan yang kaya vitamin B12 contohnya bahan makanan hewani seperti ati dan daging.
(3)Lain-lain : Asupan jenis vitamin lainnya harus merujuk pada Standar Kecukupan Gizi (DRIs) Taiwan, serta tidak melebihi batas yang ditetapkan.
8.Pentingnya Vitamin B9
(1) Berdasarkan hasil penelitian pada bayi lahir yang menderita kelainan sistem saraf periode 1993-2002 diketahui bahwa tingkat kemungkinan terjadinya penyakit ini sebesar 0,4-10/00 dalam 10 tahun, dengan rata-rata kasus 7/10.000. Penelitian di Amerika melaporkan bahwa ibu hamil yang mendapatkan asupan vitamin B9 yang cukup dapat mencegah terjadinya kelainan sistem saraf bawaan hingga 50-70%. Berdasarkan Standar Kecukupan Gizi (DRIs) Taiwan, para ibu memerlukan 400 ug setiap harinya. Sedangkan bagi wanita yang ingin hamil, disarankan mengonsumsi 600 ug/hari pada 1 bulan sebelum pembuahan hingga masa kehamilan agar dapat memenuhi jumlah vitamin B9 yang dibutuhkan ibu hamil dan janin.
(2) Vitamin B9 banyak terkandung dalam berbagai jenis makanan seperti contohnya sayuran hijau, daging tanpa lemak, ati, ragi dan produk olahan kedelai. Disarankan mengonsumsi bahan makanan alami untuk mendapatkan vitamin ini. Jika kebutuhan harian vitamin B9 Anda tidak dapat terpenuhi dari makanan, maka boleh mengonsumsi suplemen dengan pengawasan dokter.
9.Ibu hamil dan menyusui disarankan menjaga keseimbangan asupan makanan dan sebaiknya mengurangi atau menghindari konsumsi beberapa jenis makanan berikut ini :
(1) Rokok, minuman beralkohol, kopi dan teh kental.
(2) Makanan tinggi lemak, misalnya daging berlemak, goreng-gorengan, dll.
(3) Makanan yang melalui proses pengolahan, misalnya bacon, telur asin, ikan asin, ham, tahu fermentasi, dll.
(4) Makanan tinggi kalori, misalnya permen, cola, minuman soda, dll.
10. Jika mengalami eneg atau mual di masa awal kehamilan sebaiknya makan dengan porsi kecil namun sering, serta memilih makanan yang rendah lemak dan tidak pedas. Untuk mengurangi ngidam, para ibu hamil disarankan menyantap bahan makanan berbahan dasar gandum seperti kue kering, mantou, dsb di pagi hari. Hingga akhir masa kehamilan, hindari mengonsumsi karbohidrat dan makanan lemak berlebihan yang dapat meningkatkan jumlah lemak tubuh.
11. Disarankan untuk tidak mengonsumsi obat tradisional yang tidak jelas asal usulnya tanpa sepengetahun sinshe.
12. Olahraga secukupnya setiap hari dan memperhatikan keamanan selama berolahraga.
(※Sumber :Buku panduan kesehatan ibu hamil terbitan Administrasi Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan)

Cara Mencegah Penyakit Keturunan
Setiap tubuh manusia memiliki sekitar 25 ribu gen. Gen tersebut diwariskan kepada keturunannya melalui proses duplikasi DNA. Selain itu, terdapat 5-10 macam gen penyakit resesif di dalam tubuh manusia. Inilah mengapa sepasang suami istri yang terlihat sehat namun dapat melahirkan bayi dengan penyakit keturunan.
◎Yang harus diperhatikan pada pemeriksaan kehamilan
Saat ini tersedia 10 kali pemeriksaan kesehatan kehamilan yang ditanggung oleh asuransi kesehatan pemerintah bagi calon ibu yang tidak mempunyai sejarah penyakit turunan dalam keluarganya dan berumur dibawah 34 tahun. Pemeriksaan tersebut dapat membantu para calon ibu dan dokter untuk memantau kondisi bayi selama masa kehamilan. Jika keadaan ekonomi Anda memungkinkan, disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk melakukan beberapa pemeriksaan tambahan dengan biaya sendiri.
Walaupun sekarang tersedia pilihan pemeriksaan kehamilan dengan biaya sendiri, namun Anda bisa mengutamakan melakukan non-invasive test, terutama bagi masa kehamilan 12-20 minggu, serta ditambah Spinal muscular atrophy (SMA) test. Hal ini dikarenakan penyakit tersebut merupakan penyakit keturunan yang beresiko kematian. Jika ayah dan ibu memiliki gen pembawa, maka setiap bayi yang dilahirkan memiliki ¼ resiko teridap penyakit tersebut. Disarankan juga setiap bayi melakukan pemeriksaan tersebut.
Sindrom Down adalah penyakit yang terjadi akibal kelainan kromosom. Resiko bayi menderita penyakit ini lebih besar pada ibu hamil di atas usia 35 tahun. Akan tetapi sebanyak 80% bayi penderita sindrom Down berasal dari ibu hamil yang berusia di bawah 34 tahun. Oleh karena itu, para ibu hamil berusia di bawah 34 tahun dianjurkan melakukan pemeriksaan deteksi sindrom Down, kemudian berdasarkan hasil tersebut diputuskan apakah perlu melakukan prosedur Amniocentesis untuk menurunkan resiko sindrom Down pada bayi.
Jika calon ibu yang pernah melahirkan bayi dengan penyakit langka atau memiliki riwayat penyakit keturunan maka perlu melakukan konsultasi dengan dokter sejak awal, terutama pada minggu ke 10-12 untuk melakukan prosedur Chorionic Villus Sampling (CVS), minggu ke 16-20 melakukan prosedur Amniocentesis dan melakukan Level II Fetal Screen pada kehamilan minggu ke 20-24.
Setiap orang memiliki resiko terkena penyakit keturunan, oleh karena itu disarankan setiap calon ibu melakukan pemeriksaan kehamilan tepat waktu dan berkonsultasi dengan dokter.
 (Sumber : Taiwan Foundation For Rare Disorders)

Kelahiran Prematur
Kelahiran prematur adalah kelahiran janin yang baru genap 20 minggu dan belum mencapai 37 minggu. Sulitnya merawat bayi prematur menjadi penyebab utama meninggalnya bayi yang baru dilahirkan. Hingga saat ini, setengah dari penyebab terjadinya kelahiran prematur masih belum diketahui. Beberapa penyebab kelahiran prematur yang sudah diketahui antara lain :

Gaya hidup

Keadaan sebelum kehamilan

Masa kehamilan

Ya Tidak
□□
Nutrisi tidak seimbang

□□
Merokok, minum minuman beralkohol

□□
Ketergantungan terhadap obat-obatan tertentu

□□
Terlalu lelah bekerja

□□
Tidak menjaga kebersihan

□□
Emosi tidak stabil

□□
Anemia,dll

Ya Tidak
□□
Usia ibu hamil di bawah 18 tahun atau di atas 40 tahun

□□
Ibu hamil di luar nikah

□□
Berat badan kurang sebelum kehamilan

□□
Jarak antar kehamilan terlalu dekat

□□
Pernah mengalami kelahiran prematur, mengalami sakit perut terlalu awal atau keguguran di awal hingga pertengahan masa kehamilan

□□
Pernah mengalami infeksi ginjal

□□
Pernah mengalami keadaan leher rahim tidak sempurna pada kehamilan sebelumnya

□□
Mempunyai rekam medis kehamilan yang kurang baik

□□
Pernah melakukan operasi rahim (misalnya menggugurkan kandungan)

Ya Tidak
□□
Infeksi, demam panas

□□
Infeksi saluran kemih,flu

□□
Kelahiran ganda (kembar dua atau lebih)

□□
Plasenta previa (plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir bayi)

□□
Pre-eclampsia, tekanan darah tinggi

□□
Abrupsi plasenta (terlepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum bayi lahir)

□□
Ketuban pecah dini

□□
Kelebihan atau kekurangan air ketuban

□□
Bentuk kandungan yang tidak tumbuh sempurna

□□
Pernah terjadi pendarahan pada janin berumur diatas 12 minggu

□□
Operasi bagian perut

□□
Trauma fisik atau emosional

□□
Kromosom janin mengalami kelainan

Sebagian besar penyebab tersebut dapat dicegah pada saat sebelum kehamilan. Jika muncul beberapa gejala seperti dibawah ini, segera hubungi dokter.

Ya Tidak
□□ Terjadi lebih dari 6 kali kontraksi dalam satu jam atau sekali kontraksi setiap 10-15 menit,namun setelah beristirahat 30 menit tidak membaik. Ciri-ciri kontraksi tidak selalu berupa rasa sakit, terkadang berupa perut terasa mengeras atau seperti mau jatuh.

□□ Merasakan sakit seperti sedang datang bulan atau perut kembung seperti mau datang bulan.

□□ Pada rahim terasa seperti mau jatuh atau adanya tekanan pada vagina.

□□ Sakit punggung yang tidak membaik.

□□ Diare terus-menerus atau sakit perut seperti diremas-remas.

□□ Bertambahnya cairan kental dan darah dari vagina.

□□ Gerakan janin berkurang setengah dari biasanya.

 (Jika Anda mengalami salah satu gejala diatas, Anda mungkin termasuk ibu hamil dengan resiko tinggi. Disarankan untuk menghubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut agar kesehatan ibu dan bayi terjamin. Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi situs Premature Baby Foundation of Taiwa)

(Sumber :Buku panduan kesehatan ibu hamil terbitan Administrasi Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan)

Tanda-tanda akan Melahirkan
Waktu melahirkan yang normal adalah 2 minggu sebelum hingga 2 minggu sesudah waktu perkiraan melahirkan. Biasanya tanda-tanda yang muncul mendekati waktu melahirkan adalah sebagai berikut :
1. Terasa santai Beberapa minggu sebelum waktu perkiraan melahirkan, kepala bayi sudah turun hingga bagian panggul. Akibatnya para ibu hamil merasa lebih santai, nafsu makan membaik dan nafas lebih lancar.
2. Adanya bercak darah
Saat mulut rahim pelan-pelan terbuka, akan terdapat cairan lengket dari leher rahim yang bercampur dengan sedikit darah pada bagian vagina.
3. Sakit nyeri atau sakit pinggang
(1) Awalnya rasa sakit muncul sedikit-sedikit, lama-lama semakin sering dengan jeda waktu beraturan dan semakin lama terasa semakin sakit.
(2) Rasa sakit muncul di seluruh bagian perut dan punggung, terutama bagian tulang ekor terasa nyeri.
(3) Rahim mengeras ketika rasa sakit datang dan kembali normal jika tidak ada rasa sakit.
(4) Rasa sakit tidak berkurang walaupun sudah diurut atau dibawa jalan.
4. Air ketuban pecah (keluar banyak cairan dari vagina)

Ketika kantung ketuban pelindung janin pecah, maka air ketuban akan keluar melalui vagina. Disarankan Anda segera ke rumah sakit walaupun perut tidak terasa sakit.

★ Kapan masuk ruang bersalin?
Jika Anda sudah mengalami salah satu tanda-tanda di bawah ini, maka sebaiknya segera ke rumah sakit bersalin :

  1. Rasa sakit yang beraturan : Umumnya terjadi setiap 7-8 menit sekali pada kelahiran anak pertama dan posisi ibu hamil siap melahirkan jika rasa sakit beraturan ini terjadi pada kelahiran anak kedua.
  2. Terlihat bercak darah yang diikuti oleh rasa sakit yang beraturan.
  3. Pecah air ketuban.

(Sumber :Buku panduan kesehatan ibu hamil terbitan Administrasi Promosi Kesehatan, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan)