Lompat ke blok konten utama

/001/Upload/481/relpic/63373/9113611/06b6271e-dd4c-488c-b409-334bb30f144b.jpg


Karnaval Venesia, juga dikenal sebagai "Festival Topeng Venesia," adalah salah satu perayaan paling penting setiap musim dingin di Venesia. Bersama dengan Karnaval Rio de Janeiro di Brasil dan Karnaval Nice di Prancis, Karnaval Venesia dianggap sebagai tiga karnaval terbesar di dunia. Dalam bahasa Italia, Karnaval Venesia disebut Carnevale, yang berarti perayaan pesta sebelum masa puasa. Pada abad ke-11, setelah Republik Venesia berhasil mengalahkan negara tetangga Urrico, rakyat Venesia merayakan kemenangan mereka dengan perayaan yang berlangsung berhari-hari. Seiring berjalannya waktu, kekuatan Venesia semakin berkembang, dan pada abad ke-13, mereka menetapkan waktu perayaan pesta meriah yang sudah berlangsung lama ini sesuai dengan kalender liturgi gereja. Acara ini diadakan setiap tahun sekitar 10-12 hari sebelum masa puasa 40 hari menjelang Paskah.

Menurut kalender liturgi Katolik, Paskah diadakan setiap tahun antara bulan Maret dan April. Untuk mengenang penderitaan Yesus, 40 hari sebelum Paskah disebut sebagai masa puasa atau "puasa 40 hari." Selama periode ini, umat Katolik dilarang mengonsumsi daging dan merayakan dengan minum-minum. Oleh karena itu, umat Katolik bersiap-siap untuk menikmati beberapa hari kesenangan sebelum masa puasa dimulai.


Penampilan topeng pada karnaval muncul pada abad ke-13. Karena Venesia sangat makmur, kesenjangan antara bangsawan dan rakyat jelata semakin melebar. Oleh karena itu, selama karnaval, semua orang diwajibkan memakai topeng dan berpakaian sesuai yang terbaik. Ini menjadi cara untuk membaurkan semua lapisan masyarakat, tanpa memandang kelas sosial. Dalam perayaan ini, mengenakan topeng membuat semua orang sama; tidak ada batasan kelas atau status sosial. Sementara merayakan karnaval, orang dapat bersenang-senang tanpa memikirkan perbedaan sosial, sementara topeng menjadi simbol kesetaraan dalam kegembiraan festival.