Situs imigran baru di Taipei versi Indonesia

Hari Dewasa adalah salah satu hari libur resmi di Jepang dan merupakan saat Jepang mengucapkan selamat kepada para pemuda dan pemudi yang berusia 20 tahun pada tahun tersebut. Bagi mereka yang menghadiri upacara Dewasa, kegembiraan terbesar datang dari waktu bahagia ketika bertemu kembali dengan teman lama atau keluarga yang sudah lama tidak terlihat. Hari Dewasa jatuh pada hari Senin kedua bulan Januari setiap tahunnya, di mana pemerintah setempat mengadakan upacara khusus untuk pemuda dan pemudi yang berusia 20 tahun atau akan berusia 20 tahun pada tahun itu. Mereka menerima sertifikat yang menandakan mereka resmi menjadi dewasa, dan dari hari itu harus mandiri, bertanggung jawab sosial, dan melaksanakan kewajiban mereka. 

Sejak April 2022, Jepang mengubah hukumnya untuk menurunkan usia dewasa dari 20 tahun menjadi 18 tahun. Tradisi ini telah berlanjut sejak abad ke-8, ketika Pangeran Mahkota pada waktu itu mengenakan pakaian baru dan potong rambut untuk menunjukkan kedewasaannya kepada publik. Tradisi ini terus diwarisi dan menjadi perayaan dan kebiasaan penting di Jepang saat ini. Waktu dan tempat pelaksanaan Hari Dewasa di Jepang ditentukan oleh otonomi lokal. Belakangan ini, upacara Dewasa di taman bermain tema juga semakin populer, seperti upacara di Urayasu, Prefektur Chiba, yang diadakan di Tokyo Disneyland, atau di Osaka di Universal Studios Japan. Di daerah perkotaan atau daerah bersalju, waktu dan isi upacara Dewasa dapat bervariasi. 

Selama Hari Dewasa, para pemuda wanita di Jepang mengenakan kimono yang disebut "furisode". Ciri khas furisode adalah pola bunga yang cerah dan lengan yang agak panjang, menandakan bahwa pemakainya adalah wanita dewasa yang sudah siap menikah. Pria dapat memilih mengenakan setelan atau "hakama" gaya Jepang. "Hakama" adalah celana tradisional Jepang dengan potongan lebar dan panjang hingga mata kaki. Sebelum pengaruh mode Barat masuk ke Jepang, "hakama" adalah pakaian standar. "Hakama" umumnya dikenakan pada acara resmi atau seremonial, dan juga digunakan dalam seni bela diri Jepang seperti aikido, kendo, dan iaido.