Bila berbicara mengenai balapan sapi, sebagian besar orang pasti akan membayangkan Spanyol, namun apakah Anda tahu bahwa Indonesia juga memiliki balapan sapi? Pacu Jawi di tanah Padang, Indonesia, diadakan saat masa panen berakhir setiap tahunnya. Awalnya, Pacu Jawi diselenggarakan untuk merayakan berakhirnya masa panen, dan menunjukkan kehebatan sapi dari pemiliknya masing-masing, dan berharap bisa terjual dengan harga yang memuaskan. Beberapa tahun terakhir ini, penyelenggaraannya makin besar, bahkan terdapat perlombaan resmi untuk menarik minat peserta terbaik lainnya untuk bertanding.
Berbeda dengan adu banteng Spanyol di mana banteng menyeruduk tanpa arah, Pacu Jawi khas Indonesia lebih mementingkan kemampuan joki dalam ‘mengendalikan’ sapinya. Peserta lomba harus menarik ekor dari kedua sapi, berdiri di atas bajak kayu, berusaha agar tetap dapat menjaga keseimbangan di tengah-tengah sawah yang penuh dengan lumpur, selain itu juga harus memperhatikan perubahan arah ekor dari kedua sapi tersebut, berusaha agar kedua sapi tersebut berlari ke arah yang sama. Bahkan ada peserta yang menggigit ekor sapi untuk mengencangkan laju sapi-sapinya.
Melalui pertandingan yang sengit ini, setiap tubuh peserta bermandikan lumpur, para penonton yang berada di sekitar arena tanding bahkan tidak dapat mengelakkan diri dari cipratan lumpur!