Perayaan St. Patrick’s Day merupakan perayaan nasional bagi orang Irlandia. Pada tahun 432 Masehi, seorang misionaris bernama Santo Patrick diutus untuk menjadi misionaris agama Katolik di Irlandia, menggunakan tanaman Shamrock (tanaman berdaun 3 helai, mirip daun semanggi) untuk menjelaskan kepada orang-orang Irlandia mengenai Tritunggal Mahakudus (Bapa, Putra, dan Roh Kudus), sehingga begitu banyak orang menerima pembaptisan. Oleh karena itu, tanaman Shamrock juga dijadikan bunga nasional Irlandia. Pada tanggal 17 Maret 461, Santo Patrick meninggal dunia, orang-orang Irlandia menetapkan hari tersebut sebagai St. Patrick’s Day, masyarakat menggunakan bunga nasional Irlandia Utara ‘Shamrock’ untuk berias diri, atau memakai busana berwarna hijau untuk merayakan hari St. Patrick’s Day tersebut.
Tidak hanya di kota-kota besar di Irlandia yang dipenuhi oleh keramaian parade, berbagai lokasi di belahan dunia yang dipenuhi oleh komunitas keturunan Irlandia, seperti di Amerika Serikat, Australia, maupun Kanada, juga merayakan perayaan tersebut secara besar-besaran, mengadakan parade, mengenakan busana dan aksesori berwarna hijau, serta mengenakan topi tinggi berwarna hijau. Pada hari tersebut, setiap bar juga mulai beroperasi lebih dini, sehingga masyarakat lebih dapat merasakan suasana yang meriah, sementara itu juga menawarkan bir hijau yang hanya tersedia pada periode tertentu demi perayaan tersebut, parade akbar diselenggarakan di ibu kota Irlandia setiap tahunnya, terdapat jutaan orang yang turut memeriahkan acara. Perayaan St. Patrick’s Day tidak hanya merupakan perayaan keagamaan saja, namun juga pesta internasional dalam merayakan kebudayaan Irlandia.