1.Buka situs web resmi Pusat Pengendalian Bencana Kota Taipei (Informasi Terkait ), pilih "Edukasi Penyuluhan\Penyuluhan Bencana\Area Mitos".
2.Berikut adalah informasi terkait desas-desus keamanan kebakaran dan pemecahannya:
a. Segitiga Emas Gempa Bumi: Teori ini diajukan oleh Doug Copp, seorang warga Amerika Serikat. Menurutnya, saat bangunan runtuh, terdapat ruang kosong di bawah benda atau furnitur yang jatuh akibat gaya gravitasi. Ruang kosong ini disebut sebagai "Segitiga Emas Kehidupan." Semakin besar dan kokoh benda tersebut, bagian yang terjepit akan semakin kecil, dan ruang kosong yang tersisa semakin besar. Orang yang berada di ruang kosong ini memiliki peluang lebih besar untuk terhindar dari cedera.
● Pemecahan: Menurut keterangan Dinas Pemadam Kebakaran Kementerian Dalam Negeri pada 11 April 100 (tahun Taiwan), teori "Segitiga Emas Kehidupan" ini tidak mendapatkan pengakuan resmi dari berbagai negara. Ini karena situasi saat gempa bumi, lingkungan di mana orang berada, dan struktur tahan gempa bangunan yang berbeda di seluruh dunia tidak dapat diantisipasi secara umum. Bahaya akibat gempa bumi dapat berasal dari perubahan lingkungan bangunan, seperti benda yang jatuh atau furnitur berat yang roboh, serta bahaya struktural seperti bangunan yang runtuh atau lantai yang turun. Selama gempa bumi, tidak dapat diprediksi bagaimana getarannya akan terjadi, di mana benda atau bangunan akan roboh, sehingga sulit untuk mengetahui di mana sebenarnya "Segitiga Emas Kehidupan" akan muncul. Oleh karena itu, disarankan untuk mengedukasi masyarakat tentang tiga langkah penyelamatan gempa bumi, yaitu "Turun, Melindungi, dan
Stabilkan" serta rutin berlatih untuk meningkatkan kemampuan
tanggap.
b. Menghadapi Asap Tebal, Gunakan Kain Basah untuk Menutupi Mulut dan Hidung.
● Pemecahan:
- Asap adalah pembunuh utama dalam kebakaran,
mengandung gas beracun, suhu tinggi, dan kekurangan oksigen. Kain basah tidak dapat secara efektif menahan gas beracun, dan ketika digunakan di dalam area kebakaran, akan menyebabkan peningkatan suhu dan mengubah air menjadi uap, yang dapat merusak saluran pernapasan. Oleh karena itu, menggunakan kain basah saat mencoba melarikan diri dapat menyebabkan cedera parah.
- Jika kebakaran terdeteksi dengan cepat, prinsip evakuasi cepat harus diutamakan. Upaya untuk mendapatkan kain basah dapat mengganggu waktu evakuasi, terutama dengan berlari dalam posisi merangkak (dua lutut di tanah, mulut dan hidung di dekat lantai), yang dapat memperlambat proses evakuasi.
- Jika kebakaran terdeteksi lebih lambat, sebaiknya mencari tempat yang relatif aman dan "Menutup Pintu" untuk perlindungan. Hindari bergantung pada kain basah atau barang lainnya. "Lihat Api, Segera Melarikan Diri; Asap Tebal, Tutup Pintu!" Selalu siap untuk beradaptasi dengan keadaan darurat.
c. Mitos: Saat Kebakaran, Cukup Bersembunyi di Dalam Kamar Mandi karena Lubang Pembuangan Udara Memberikan Udara Segar.
● Pemecahan:
- Kamar mandi dan toilet sebagian besar menggunakan pintu berbahan plastik yang tidak tahan panas. Pintu ini dapat meleleh pada suhu sekitar 200 hingga 400 derajat Celsius, sehingga bersembunyi di dalam kamar mandi tidak akan efektif untuk menahan asap panas.
- Mengandalkan saluran pembuangan untuk udara segar juga tidak memadai. Lubang pembuangan air umumnya dilengkapi dengan "S-trap" untuk mencegah bau keluar dari pipa, sehingga tidak akan memberikan "udara segar" saat kebakaran.
- Disarankan untuk bersembunyi di dalam ruangan dengan jendela yang dapat dibuka, menutup pintu dengan erat menggunakan lakban atau kain untuk mencegah masuknya asap, dan membuka jendela untuk berteriak meminta pertolongan atau menghubungi nomor darurat 119.
Pastikan untuk selalu mengedukasi masyarakat tentang tindakan yang benar dan efektif dalam menghadapi situasi darurat dan
menghindari penyebaran informasi yang tidak akurat